Dunia di Mata Kafa

Halau. Nama saya Kafa Billahi Kafila. Kata abi, nama kafa artinya; "cukuplah Allah sebagai penjaminnya". bagus kan? Abi saya Irfan Amalee umi kafa namanya Mila Aprilia Zakiyah. Kafa dilahirkan di rumah sakit Muhamadiyah Bandung tanggal 1 Agustus 2002. Kafa mau kenalan sama orang-orang dewasa yang suka buang-buang waktu ngeblog di internet. Selamat kenalan ...

Thursday, November 25, 2004

iF: Rumah Om Stun


Orang dewasa kadang suka aneh. Termasuk Abi Kafa. Dia buang-buang uang sama teman-temannya hampir puluhan juta untuk membuat iF di jalan M Ramdan 91. Padahal uang itu bisa dibuat beli rumah atau mobil. Tapi kata Abi, uang itu tidak abadi. Biar uang itu jadi abadi, uang itu harus digunakan untuk membuat hidup orang banyak lebih baik. Kalau uang itu dibeliin mobil, paling hanya beberapa orang aja yang bisa menikmati. Tapi dengan mendirikan iF, banyak orang yang bisa berkreasi, berbagi ilmu, bisnis dan banyak lagi.

Memang, Abi Kafa pernah cerita sama kafa dan umi, kalau Abi itu punya cita-cita bikin pusat kebudayaan. Abi pernah bilang, 'kenapa orang-orang bandung lebih senang bergerombol di pusat kebudayaan perancis? apa kita nggak punya pusat kebudayaan sendiri?". Saat yang sama kakek (bapaknya abi) juga sedang membangun masjid di dekat rumahnya. Kakek merogoh uang pribadi dan mengumpulkan sumbangan dari uwa dan paman untuk membuat masjid itu. Sampe uang tabungan kakek abis. Kenapa ya orang dewasa suka menghabiskan uang unutk mewujudkan cita-citanya?

Abi itu memang rada aneh. Dia terlalu banyak cita-cita. Sampe-sampe dia sering kehabisan waktu untuk kafa demi cita-citanya itu. biasanya sabtu adalah waktu buat Kafa dan Umi. tapi semenjak terlibat di iF, abi setiap sabtu apsti ada acara di iF. Kafa juga suka sih ikut acara di iF. Kafa pernah ikut acara diskusi bajigur saturday. Waktu itu kalau nggak salah ngomongin masalah UFO.

Tapi kafa tahu betul sifat Abi. Kalau dia sudah membuat sesuatu biasanya dia nggak punya cukup energi untuk memeliharanya. Abi itu gampang bosen. Abi sangat semangat ketika membaut sesuatu. Tapi kalau sudah terwujud, biasanya abi langsung membuat sesuatu yang baru lagi. Yang lama nggak tahu gimana nasibnya. Untung aja Abi punya banyak teman yang baik-baik yang bisa kerjasama untuk melanjutkan ide-ide abi.

Nah mudah-mudahan if yagn sudah jungkir balik dibangun bersama teman-tean Abi umurny anggak pendek. jadi Kafa juga bisa belenja di distronya, bisa baca buku di ruang bacanya, dan bisa maen musik di studionya, kalau nanti kafa udah besar. Amin.

rumah kafa yang baru


Sebentar lagi Kafa harus bilang selamat berpisah sama Dia, Gitza, A Ijal dan Kaka hilmi. Karena Kafa mau pindah ke Margawangi. Rumah di Cibaduyut mau dijual tapi belum ada yang beli, sih. Rumah yang dicibaduyut kan bukan punya Kafa. Itu punya Uwa Endang, ayahnya Vira. Sedih juga sih. Di sana Kafa udah hampir 3 tahun (padahal umur kafa baru 2 tahun). 3 hari setelah abi dan umi nikah, mereka langsung menempati rumah ini. Sebelum ditinggali sama keluarga kafa, rumah ini ditinggali sama wa ade dokter. Sekarang wa Ade punya rumah sendiri di cijerah. Nah sekarang juga abi udah punya rumah sendiri, jadi kafa harus segera pindah juga.

Rumah Kafa yang baru nanti letaknya di Komplek Margawangi daerah Margacinta. Rumahnya lebih kecil sih dari yang sekarang. Tetapi kecil-kecil juga punya sendiri. Abi merancang sendiri rumah itu. Gambarnya kaya yang di atas. Abi bikin mendesain rumah sama komputer program corel draw. Bagus nggak rumah rancangan Abi Kafa?

Walaupun rumahnya kecil, tapi nanti kafa bisa main di belakang. karena di bagian belakang dibiarin terbuka. rencananya abi mau bikin saung kecil buat musalla atau buat santai. Di Margawangi kafa juga bisa main di jalan, karena dikomplek nggak terlalu banyak mobil. kalaupun ada jalannya nggak kencang kaya di cibaduyut. Mudah-mudahan Kafa dapet teman-teman baru yang nggak kalah baik sama yagn di cibaduyut. Oh iya, tapi kalau Om Umed atau Om Stone mau nginep, tidurnya di kamar belakang aja ya. soalnya nggak ada loteng kaya di cibaduyut.

Wednesday, November 24, 2004

tim sepak bola dari lembang

ini foto Kafa sama para pesepak bola cilik di Lembang. Kafa digendong sama Oh Ihsan. Yang berdiri pake selimut itu om Thoif. Om Toif itu pemain band Karembong kayas. Tapi katanya band itu udah bubar. Padahal Kafa belum sempet nonton konsernya.

Oh iya, berkaitan sama sepak bola, Abi Kafa pernah cerita: dulu waktu abi kecil, abi kafa suka sekali maen bola. Sepak bolanya gak tahu waktu. Mau siang bolong pas matahari ada di ubun-ubun, atau ketika hujan lebat. Abi kafa terkenal sebagai pemain bola yang hebat. Karirnya dimulai dengan ikut ayam cup. Pemainnya 3 lawan tiga. Main bolanya di jalan atau di gang. Puncak karir abi kafa adalah dia sempat membuat klub sepakbola yang diberi nama Aloen. Tapi klub itu bubar karena selepas SD, mesantren ke Garut selama 6 tahun. Setelah abi ke garut dunia persepakbolaan di Maleber mati suri. Tapi bulan agustus tahun kemaren Kafa pernah lihat anak-anak maen sepakbola di tempat abi maen dulu, di deket rumah kakek di maleber. Rame juga. Mungkin generasi baru sudah muncul.

Oh iya, dulu abi pernah beangan-angan pengen punya baju kiper yang bagian sikutnya ada busanya. Jadi kalau jatoh nggak sakit. Tapi angan-angan itu tidak pernah kesampean. Karena kakek dan nenek nggak punya uang. Kakek kan guru SD, nenek ibu rumah tangga, buat beli beras aja susah. Satu-satunya baju sepakbola yang dibelikan kakek untuk abi adalah baju persib bernomor punggung 16 lengkap bersama kolornya warna biru. Baju nomor 16 itu dbeli setelah Persib juara perserikatan dengan gol tunggal Jajang Nurjaman yang bernomor punggung 16. Kalau kita ke pasar, pasti semua baju bernomor punggung 16. Baju itu jadi baju kebanggaan. Saking bangganya, kemana pun dipake termasuk untuk tidur dan ngaji. Abi Kafa memang bercita-cita mau jadi seperti Hermasyah kiper PSSI atau Sobur kiper persib. Abi Kafa latihannya di kasur, nangkep bola, Wa Mamat yang nendang bola dari lantai.

Kafa sama Umi


Ini foto kafa waktu diajak sama umi ke lembang. Kata abi, waktu itu kafa umurnya baru satu tahun. Waktu itu di lembang ada acara pelatihan untuk kru majalah retas. Kafa juga nggak tahu majalah retas itu apa. Tapi katanya sih majalahnya bagus. Katanya Abi dulu yang merintis majalah ini bersama om Faul, om Toni, dan teman-teman di Ikatan remaja Muhammadiyah. Jadi pengen cepet bisa baca deh. Biar bisa tahu apa sih isi majalah retas itu.

Lihat! Umi kafa cantik kan? kaya kafa :) oh iya, tetangga dicibaduyut sering manggil umi dengan sebutan neg Sancay. tahu nggak sancay, itu lho pacarnya toming seu yang di film meteor garden. om elpi dan beberap orang temen di kantor abi juga bilang gitu. Tapi Kafa nggak pernah lihat xancay. kafa nggak seneng kalau umi nonton film. Soalnya kalau sudah asyik nonton, suka lupa sama kafa.