Dunia di Mata Kafa

Halau. Nama saya Kafa Billahi Kafila. Kata abi, nama kafa artinya; "cukuplah Allah sebagai penjaminnya". bagus kan? Abi saya Irfan Amalee umi kafa namanya Mila Aprilia Zakiyah. Kafa dilahirkan di rumah sakit Muhamadiyah Bandung tanggal 1 Agustus 2002. Kafa mau kenalan sama orang-orang dewasa yang suka buang-buang waktu ngeblog di internet. Selamat kenalan ...

Wednesday, June 15, 2005

kafa mau ke kutub utara

Malam tadi abi bacain buku tentang kutub utara. Kafa seneng sekali. apalagi pas diceritain bagaimana caranya buat rumah dari es batu. Namanya iglo. Es batu kotak-kotak yang besar ditumpuk melingkar sampe berbentuk kubah. Di salah satu sisi kubah itu ada lubang kecil yang jadi pintunya. Terus orang kutub masuk ke dalamnya dan membuat api unggun biar anget. Wah kayaknya asyik hidup di kutub. Banyak es! Kafa kan seneng sama es. Kafa langsung minta Abi nganter Kafa ke kutub utara. Tapi kata Abi kutub utara itu jauh sekali. Kafa nayanya ke umi, kalau ke kutub itu naik apa? Kata umi kita harus naik pesawat. Pesawat terbangnya bisa datang ke rumah nggak? Katanya nggak bisa, kita harus ke lapangan terbang. Bayarnya mahal. Tapi kafa pengen ke kutub sekarang! Terus abi bilang, ke kutub itu, tubuh kita harus latihan dulu, biar nggak kedinginan. Abi ngasih es batu dari kulkas. Es batunya udah dicetak sama umi bentuknya macam-macam. Ada yang bentuk kura-kura, ikan, kuda dan banyak lagi. Es batu itu disimpan di piring. Kafa langsung menggaresnya. Krutuk Krutuk. Satu persatu es batu dilumat habis.

Kata nenek, waktu kecil Abi juga suka makan es batu. Waktu itu nenek nggak punya kulkas. Untung aja ada Bu Ocin tetangga yang yang rumahnya pas ada di belakang rumah nenek. Jadi secara rutin menyuplai kebutuhan es batu. Kalau suplai es batu terlambat, pasti abi langsung ngadat sambil berteriak, "hoyong es batuuuuk!" (abi nyebutnya es batuk bukan es batu). Kafa belum pernah diceritain ini sebelumnya. Jadi kebiasaan kafa makan es batu datang begitu aja, bukan karena niru abi. Sampe abi sendiri heran, kok kebiasaan abi waktu kecil nular ke kafa, padahal abi belum pernah ngajarin. Like father lake doughter!

Sunday, January 30, 2005

lihat peta ini agar tidak tersesat ke rumah amaLee



Biasanya, agak sulit nyari jl cijawura, karena sepanjang jalan margacinta, setiap jalan cabang secara bentuk mirip-mirip. jadi kalau anda naik angkot agak sulit. kalau anda mengalaminya, cobalah melihat ke langit, carilah kabel listrik aliran tinggi yang melintas. nah aliran listrik itu tepat melintang menuju jl cijawura teruuusmenuju margawangi.

Sunday, December 05, 2004

kafa suka buku 'E'E


Kalau Kafa ditanya buku apa yang paling Kafa seneng. Jawabannya buku Widya Wiyata Pertama jilid TUBUH KITA. lebih khusus lagi halaman yang membahas tentang EE. Iya. Kafa seneng sekali sama cerita tentang ee. Karena sebulan kemaren kafa susah ee. Kalau udah sakit perut kafa nangis. Sebab eenya mau di keluarin tapi pantantnya sakit. eenya keras sekali. kalau udah mau ee kafa sampe nunggu setengah ja, sambil kluar keringet. Pernah juga saking lamanya kafa keboboan.

Kata abi sama kata nenek kafa harus banyak makan pepaya supaya ee nya gampang. Tapi kafa nggak suka pepaya. Tapi kafa rajin minum jus mangga. Tapi tetep aja eenya susah. Kafa kalau ee lebih seneng berdiri. Tapi kata Abi kalau ee harus jongkok atau duduk di toilet. Biar pintu gerbang di pantat kafa kebuka. Jadi ee nya nggak ketahan. Tapi Kafa tetep aja nggak mau jongkok. Untung aja kemaren kafa ke rumah sakit muhammadiyah. Terus dikasih obat sama dokter yuhana. obatnya manis kayak susu coklat. Nah sekarang kafa ee nya sudah lancar. Tapi tetep aja sambil berdiri. Sekarang kafa pipis juga sambil berdiri. Abi suka marah, "Kalau pipis sambil jongkok!" Kenapa ya harus sambil jongkok? Padahal kalau sambil berdiri kan lebih bagus jadi kayak air mancur. Cuuur!

ketika tangan dan kaki kafa bicara

Terima kasih Allah! kafa sudah dikasih tangan lengkap sama jari-jarinya. Coba kalau tangan kafa nggak ada jarinya, pasti kafa nggak bisa bikin gambar gukguk sama mbek. Kafa seneng sekali waktu tangan kafa dimasukin ke scaner. Terus abi kafa nyeken di komputer. Agak lama. Sampai cangkeul. Terus tiba-tiba tangan kafa muncul di layar komputer. Wah senengnya! Terus sama abi gambar tangan kafa di kasih mata, terus di kasih telinga. Tangan kafa jadi mirip embek, eh gukguk! Terus ada juga tangan kafa yang dikasih mata sama rambut. Kayak anak punk!

Sekarang setiap ke ruang komputer, kafa pengen discan lagi. Tapi kata Abi "Kan kemaren udah?" Kafa kan pengen lagi. Kafa pengen wajah kafa dimasukin ke scaner terus discan. Bisa nggak ya?

Thursday, November 25, 2004

iF: Rumah Om Stun


Orang dewasa kadang suka aneh. Termasuk Abi Kafa. Dia buang-buang uang sama teman-temannya hampir puluhan juta untuk membuat iF di jalan M Ramdan 91. Padahal uang itu bisa dibuat beli rumah atau mobil. Tapi kata Abi, uang itu tidak abadi. Biar uang itu jadi abadi, uang itu harus digunakan untuk membuat hidup orang banyak lebih baik. Kalau uang itu dibeliin mobil, paling hanya beberapa orang aja yang bisa menikmati. Tapi dengan mendirikan iF, banyak orang yang bisa berkreasi, berbagi ilmu, bisnis dan banyak lagi.

Memang, Abi Kafa pernah cerita sama kafa dan umi, kalau Abi itu punya cita-cita bikin pusat kebudayaan. Abi pernah bilang, 'kenapa orang-orang bandung lebih senang bergerombol di pusat kebudayaan perancis? apa kita nggak punya pusat kebudayaan sendiri?". Saat yang sama kakek (bapaknya abi) juga sedang membangun masjid di dekat rumahnya. Kakek merogoh uang pribadi dan mengumpulkan sumbangan dari uwa dan paman untuk membuat masjid itu. Sampe uang tabungan kakek abis. Kenapa ya orang dewasa suka menghabiskan uang unutk mewujudkan cita-citanya?

Abi itu memang rada aneh. Dia terlalu banyak cita-cita. Sampe-sampe dia sering kehabisan waktu untuk kafa demi cita-citanya itu. biasanya sabtu adalah waktu buat Kafa dan Umi. tapi semenjak terlibat di iF, abi setiap sabtu apsti ada acara di iF. Kafa juga suka sih ikut acara di iF. Kafa pernah ikut acara diskusi bajigur saturday. Waktu itu kalau nggak salah ngomongin masalah UFO.

Tapi kafa tahu betul sifat Abi. Kalau dia sudah membuat sesuatu biasanya dia nggak punya cukup energi untuk memeliharanya. Abi itu gampang bosen. Abi sangat semangat ketika membaut sesuatu. Tapi kalau sudah terwujud, biasanya abi langsung membuat sesuatu yang baru lagi. Yang lama nggak tahu gimana nasibnya. Untung aja Abi punya banyak teman yang baik-baik yang bisa kerjasama untuk melanjutkan ide-ide abi.

Nah mudah-mudahan if yagn sudah jungkir balik dibangun bersama teman-tean Abi umurny anggak pendek. jadi Kafa juga bisa belenja di distronya, bisa baca buku di ruang bacanya, dan bisa maen musik di studionya, kalau nanti kafa udah besar. Amin.

rumah kafa yang baru


Sebentar lagi Kafa harus bilang selamat berpisah sama Dia, Gitza, A Ijal dan Kaka hilmi. Karena Kafa mau pindah ke Margawangi. Rumah di Cibaduyut mau dijual tapi belum ada yang beli, sih. Rumah yang dicibaduyut kan bukan punya Kafa. Itu punya Uwa Endang, ayahnya Vira. Sedih juga sih. Di sana Kafa udah hampir 3 tahun (padahal umur kafa baru 2 tahun). 3 hari setelah abi dan umi nikah, mereka langsung menempati rumah ini. Sebelum ditinggali sama keluarga kafa, rumah ini ditinggali sama wa ade dokter. Sekarang wa Ade punya rumah sendiri di cijerah. Nah sekarang juga abi udah punya rumah sendiri, jadi kafa harus segera pindah juga.

Rumah Kafa yang baru nanti letaknya di Komplek Margawangi daerah Margacinta. Rumahnya lebih kecil sih dari yang sekarang. Tetapi kecil-kecil juga punya sendiri. Abi merancang sendiri rumah itu. Gambarnya kaya yang di atas. Abi bikin mendesain rumah sama komputer program corel draw. Bagus nggak rumah rancangan Abi Kafa?

Walaupun rumahnya kecil, tapi nanti kafa bisa main di belakang. karena di bagian belakang dibiarin terbuka. rencananya abi mau bikin saung kecil buat musalla atau buat santai. Di Margawangi kafa juga bisa main di jalan, karena dikomplek nggak terlalu banyak mobil. kalaupun ada jalannya nggak kencang kaya di cibaduyut. Mudah-mudahan Kafa dapet teman-teman baru yang nggak kalah baik sama yagn di cibaduyut. Oh iya, tapi kalau Om Umed atau Om Stone mau nginep, tidurnya di kamar belakang aja ya. soalnya nggak ada loteng kaya di cibaduyut.

Wednesday, November 24, 2004

tim sepak bola dari lembang

ini foto Kafa sama para pesepak bola cilik di Lembang. Kafa digendong sama Oh Ihsan. Yang berdiri pake selimut itu om Thoif. Om Toif itu pemain band Karembong kayas. Tapi katanya band itu udah bubar. Padahal Kafa belum sempet nonton konsernya.

Oh iya, berkaitan sama sepak bola, Abi Kafa pernah cerita: dulu waktu abi kecil, abi kafa suka sekali maen bola. Sepak bolanya gak tahu waktu. Mau siang bolong pas matahari ada di ubun-ubun, atau ketika hujan lebat. Abi kafa terkenal sebagai pemain bola yang hebat. Karirnya dimulai dengan ikut ayam cup. Pemainnya 3 lawan tiga. Main bolanya di jalan atau di gang. Puncak karir abi kafa adalah dia sempat membuat klub sepakbola yang diberi nama Aloen. Tapi klub itu bubar karena selepas SD, mesantren ke Garut selama 6 tahun. Setelah abi ke garut dunia persepakbolaan di Maleber mati suri. Tapi bulan agustus tahun kemaren Kafa pernah lihat anak-anak maen sepakbola di tempat abi maen dulu, di deket rumah kakek di maleber. Rame juga. Mungkin generasi baru sudah muncul.

Oh iya, dulu abi pernah beangan-angan pengen punya baju kiper yang bagian sikutnya ada busanya. Jadi kalau jatoh nggak sakit. Tapi angan-angan itu tidak pernah kesampean. Karena kakek dan nenek nggak punya uang. Kakek kan guru SD, nenek ibu rumah tangga, buat beli beras aja susah. Satu-satunya baju sepakbola yang dibelikan kakek untuk abi adalah baju persib bernomor punggung 16 lengkap bersama kolornya warna biru. Baju nomor 16 itu dbeli setelah Persib juara perserikatan dengan gol tunggal Jajang Nurjaman yang bernomor punggung 16. Kalau kita ke pasar, pasti semua baju bernomor punggung 16. Baju itu jadi baju kebanggaan. Saking bangganya, kemana pun dipake termasuk untuk tidur dan ngaji. Abi Kafa memang bercita-cita mau jadi seperti Hermasyah kiper PSSI atau Sobur kiper persib. Abi Kafa latihannya di kasur, nangkep bola, Wa Mamat yang nendang bola dari lantai.

Kafa sama Umi


Ini foto kafa waktu diajak sama umi ke lembang. Kata abi, waktu itu kafa umurnya baru satu tahun. Waktu itu di lembang ada acara pelatihan untuk kru majalah retas. Kafa juga nggak tahu majalah retas itu apa. Tapi katanya sih majalahnya bagus. Katanya Abi dulu yang merintis majalah ini bersama om Faul, om Toni, dan teman-teman di Ikatan remaja Muhammadiyah. Jadi pengen cepet bisa baca deh. Biar bisa tahu apa sih isi majalah retas itu.

Lihat! Umi kafa cantik kan? kaya kafa :) oh iya, tetangga dicibaduyut sering manggil umi dengan sebutan neg Sancay. tahu nggak sancay, itu lho pacarnya toming seu yang di film meteor garden. om elpi dan beberap orang temen di kantor abi juga bilang gitu. Tapi Kafa nggak pernah lihat xancay. kafa nggak seneng kalau umi nonton film. Soalnya kalau sudah asyik nonton, suka lupa sama kafa.